Kamis, 25 April 2013

Sifat Pria yang di benci Wanita

Sifat Pria yang di benci Wanita

Sebagai seorang wanita tentu kita mendambakan Pria yang sempurna, walaupun sebenarnya memang tidak ada yang sempurna seperti halnya yang ada pada lirik lagu percintaan. Berikut sifat pria yang dibenci wanita :
  • Terlalu Tertutup
    Kebiasaan curhat perempuan adalah wujud keinginan mereka menelaah masalah untuk diselesaikan dengan lebih baik. Sementara pria menganggap dengan menyelesaikan masalah, berarti pria telah menunjukkan keahliannya. Oleh karena itu pria lebih suka menyelesaikan masalahnya tanpa melibatkan pasangannya. Sayangnya perempuan kemungkinan tidak bisa memahami hal ini. Apalagi ketika ditanya, pria cenderung tidak terbuka. Sikap ini oleh perempuan disalahartikan sebagai hilangnya rasa cinta.
  • Egois
    Pernahkah Anda melihat pria yang lebih senang bersama teman-temannya ketimbang bersama pasangannya? Atau pria yang lebih senang menonton football dibanding menemani pasangannya ngobrol? Atau pria yang menuntut banyak hal secara sekaligus hingga pasangannya merasa lelah. Bagi perempuan, sikap seperti ini diartikan sebagai sikap mementingkan diri sendiri, karena perempuan sadar atau tidak menyerahkan perhatiannya jika ia diperhatikan. Bila dilakukan terus menerus, meski pria masih mencintainya, perempuan justru berpikir sebaliknya.
  • Over-Protective
    Ada pria yang sering mengirim sms atau menelepon hanya untuk mengontrol dengan pria mana pasangannya pergi. Ada juga yang memulai pembicaraan dengan, “Kamu dengan siapa? Jangan selingkuh ya.”
    Bagi banyak perempuan, ucapan seperti ini bukanlah perhatian, tetapi pengekangan. Akibatnya,mereka jadi ragu-ragu bergaul dengan pria, meski hanya berteman biasa. Parahnya, ada yang merasa tertekan dan mencari selingkuhan betulan. Ada pria overprotective yang melarang pasangannya pergi sendirian atau bekerja dengan alasan keamanan. Tetap saja, bagi perempuan ini tak lebih dari pengekangan, meski sebagian dari mereka berusaha melogiskan tindakan pasangannya.
  • Tidak Punya Tujuan
    Dalam budaya timur, pria diposisikan sebagai pemimpin yang harus memiliki tujuan yang konsisten. Kalau pria tidak memiliki tujuan dalam karirnya, bisa jadi perempuan kurang yakin akan kemampuan si pria untuk melindunginya. Ada juga pria yang plin plan atau cita-citanya tidak sesuai dengan perilakunya. Meski tidak semua perempuan berani membicarakannya, tetap saja sebenarnya perempuan merasa tidak suka. Hanya perasaan tidak suka tersebut tertutup cinta atau harapannya yang tinggi terhadap pasangan, karena perempuan berpikir lebih banyak dengan perasaan ketimbang logikanya.
  • Berbohong
    Ketika memulai hubungan, perempuan memiliki mindset pasangannya adalah orang kepercayaan yang harus selalu setia dan jujur kepadanya. Ketika pasangan tidak menepati ucapannya, mulailah perempuan tidak suka. Selingkuh atau mulai mendekati mantan kekasih juga dipersepsikan perempuan sebagai suatu kebohongan. Meskipun pria mungkin punya 1001 alasan untuk melakukannya, dalam benak perempuan selalu menebak-nebak apakah pria akan melakukannya lagi dan lagi.
  • Kasar
    Kasar bisa terlihat dari cara berbicara dan perilaku. Ini erat kaitannya dengan standar individu masing-masing. Karena apa yang bagi seorang perempuan kasar, bagi perempuan lain bisa jadi biasa saja. Tetapi mengusir, memotong pembicaraan dengan nada tinggi dan sindiran, memarahi di hadapan orang banyak, atau kekerasan fisik seperti memukul adalah standar hal yang tidak ditolerir oleh seorang perempuan, meski tidak semua perempuan dapat mengutarakannya.
  • Kurang Perhatian
    Memang ada perempuan mandiri yang sepertinya tidak ingin perhatian. Tetapi sebenarnya perempuan tetap butuh diperhatikan pasangannya. Mungkin tidak dengan pertanyaan “Sudah makan belum?”. Perhatian dapat ditunjukkan dengan membawakan barang, memberi hadiah, mengajak ke tempat favorit si perempuan meski pria tidak menyukainya, dan meminta pertimbangan saat pria mengambil keputusan, menjual mobil misalnya. Banyak kasus hubungan menjadi garing karena pria kurang memperhatikan hal remeh tersebut. Mereka berpikir perempuan dapat melakukannya sendiri. Padahal sebenarnya tidak begitu.

0 komentar:

Posting Komentar